Harapkan Pembangunan SMAN, Ini Respon Cepat Ala Bupati Bandung Atas Aspirasi Masyarakat
KAB. BANDUNG | Modus-Investigasi || Sangat mengejutkan respon cepat Bupati Bandung Dadang Supriatna atas aspirasi masyarakat yang mengharapkan adanya pembangunan prasarana sarana lembaga pendidikan SLTA atau pembangunan SMAN di Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.
Respon cepat Bupati Bandung itu pada pelaksanaan kegiataan rutin Rembug Bedas ke-130 di Aula Desa Pulosari, Selasa (11/6/2024).
Apa yang menjadi aspirasi masyarakat yang disampaikan Kepala Desa Pulosari Agus Rusman kepada pemerintah itu langsung diberikan solusi oleh Bupati Bandung itu.
Dadang menyebutkan, sebagaimana yang diungkapkan Kepala Desa (Kades) Pulosari ada lahan carik desa seluas 10 hektare yang siap digunakan untuk lokasi baru pembangunan SMAN.
“Pak Kades tadi menyampaikan ada lahan carik desa seluas 10 hektare untuk dibangun SMAN, sehingga bisa dibuatkan berita acaranya,” katanya.
Pada saat itu pula, Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna langsung bertanya kepada masyarakat dari berbagai unsur yang hadir di acara Rembug Bedas tersebut. Bahkan pertanyaan Kang DS kepada masyarakat itu dilontarkan sampai tiga kali.
“Apakah bapak ibu setuju lahan carik Desa Pulosari dipakai sarana dan prasarana bangunan SMAN?” kata Kang DS, saat menyampaikan tiga kali pertanyaan itu kepada masyarakat secara berulang kali.
Mendengar pertanyaan itu, masyarakat pun dengan serentak menjawab “setuju”.
Mendengar jawaban itu, orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini langsung menginstruksikan Pemerintah Desa Pulosari untuk membuat berita acara dan pengukuran lahan yang akan digunakan berdirinya bangunan baru SMAN tersebut.
“Mulai hari ini penerimaan SMAN dibuka,” kata Kang DS dan sontak disambut antusias oleh masyarakat Desa Pulosari.
Menurutnya, apakah nanti dalam proses pembangunannya satu lokal atau hingga 10 lokal, silahkan secara teknis bisa dibicarakan lagi.
“Ada aspirasi masyarakat langsung kita tindaklanjuti. Tidak ditunda-tunda. Karena dilaksanakan Rembug Bedas ini untuk mencari solusi. Makanya, absensi yang hadir saat ini untuk dicatat,” tuturnya.
Bupati Bedas memberikan solusi cepat atas aspirasi masyarakat itu, setelah sebelumnya ia mengusulkan 20 titik lokasi pembangunan baru SMAN ke Provinsi Jabar. Belum lama ini, Kang DS bertemu dengan pejabat di Provinsi Jabar, alhasil mendapatkan persetujuan untuk mendirikan SMAN baru di Kabupaten Bandung. Mengingat kewenangan mendirikan SMAN adalah pihak Provinsi Jabar.
Ia mengatakan di desa Pulosari ada lahan yang siap digunakan pembangunan SMAN.
“Alhamdulillah, Kabupaten Bandung mendapatkan persetujuan mendirikan SMAN di 10 kecamatan di Kabupaten Bandung,” katanya.
Kerja keras Bupati Bandung untuk menambah mendirikan bangunan sekolah baru SMAN itu untuk mencegah terjadinya pernikahan dini.
Lebih lanjut Kang DS mengatakan, melaksanakan Rembug Bedas ini untuk menyerap aspirasi masyarakat sambil memberikan solusi. Selain itu untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat.
Sebagai pelayan masyarakat, Kang DS juga sudah merealisasikan 13 program prioritas dan manfaatnya sudah dirasakan langsung masyarakat.
“Jika masih ada yang kurang, mohon maaf,” katanya.
Ia pun menjadi Bupati Bandung ada dua niat. Pertama ingin memuliakan ulama. Untuk itu, semua ustad dan ustadzah akan diberikan insentif guru ngaji.
“Yang belum terakomodir segera untuk didaftarkan ke Kabag Kesra Kabupaten Bandung,” harapnya.
Menurutnya, para guru ngaji itu ada kewajiban untuk datang ke sekolah. Minimal satu kali dalam seminggu.
“Kita juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan program PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang disiapkan untuk 50.000 orang,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Pulosari Agus Rusman mengungkapkan curhatannya kepada Bupati Bandung terkait bahwa di Desa Pulosari belum memiliki bangunan SMAN pada giat Rembug Bedas tersebut.
“Di Desa Pulosari berharap ada SMAN. Kita tidak punya SMAN. SMAN hanya ada di desa lain, sehingga kuota siswa barunya hanya terserap warga desa setempat,” kata Agus.
Kepada Bupati Bandung, Agus mengatakan bahwa Desa Pulosari memiliki lahan carik seluas 10 hektare.
“Tanah carik ada 10 hektare bisa digunakan pembangunan SMAN,” katanya.***