Desember 23, 2024

Modus Investigasi

Modus Investigasi

Pemkab Bandung Nyatakan Tidak Sependapat Ekstrakurikuler Pramuka Dihapus, Kang DS: Tetap Akan Melaksanakan

Spread the love

KAB. BANDUNG | Modus-Investigasi.com || Jajaran Pengurus Gerakan Pramuka Kwarcab Kabupaten Bandung melaksanakan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) di Hotel Sutan Raja Soreang, Jumat (31/5/2024).

Rakercab itu mengusung tema “Perkuat peran pramuka dalam mewujudkan SDM (Sumber Daya Manusia) berkualitas mendukung pembangunan Kabupaten Bandung BEDAS yang berkelanjutan”.

Para peserta adalah para pengurus Kwartir Ranting Pramuka se-Kabupaten Bandung.

Pada kesempatan itu hadir Bupati Bandung yang juga selaku Ketua Mabicab (Majelis Pembimbing Cabang) Pramuka Kabupaten Bandung HM. Dadang Supriatna membuka pelaksanaan Rakercab tersebut.

Ketua Kwarcab (Kwartir Cabang) Pramuka Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna dan Ketua Harian Saeful Bachri serta Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Perencanaan Program Kwarda Pramuka Jabar M. Syahrul Koswara dan pihak lainnya turut hadir di tengah-tengah pengurus Kwartir Ranting.

Dadang Supriatna mengatakan bahwa dalam pelaksanaan Rakercab Gerakan Pramuka Kwarcab Kabupaten Bandung, karena setiap organisasi harus membuat suatu rencana kerja.

“Pelaksanaan Rakercab ini bermaksud dan bertujuan, pertama adalah untuk mengevaluasi kira-kira apa saja yang sudah dikerjakan, seperti apa, mana yang berhasil dan mana yang belum berhasil. Kemudian merencanakan kembali rapat kerja yang akan diputuskan dalam rapat kerja cabang hari ini,” tutur Dadang.

Kendati demikian, Bupati Bandung mewanti-wanti karena saat ini sudah ada perubahan skema dari mulai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan kemudian ditindaklanjuti dengan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) Kabupaten/Kota se-Indonesia, bahkan Provinsi.

“Nanti diselaraskan dengan RPJPD tahun 2025-2045. Yang mana memang penting mengusung peningkatkan SDM yang profesional. Maksud dan tujuannya apa? Dalam rangka persiapan untuk Indonesia Emas 2045,” kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.

Menurutnya, dengan adanya peningkatan SDM, bisa memahami segala hal.

“SDM ini adalah suatu awal dari suatu rencana atau planning dan penempatan orang-orang yang tentunya profesional,” ujar Kang DS.

“Tanpa SDM saya yakin tidak akan bisa melaksanakan roda pemerintahan atau organisasi apapun kalau tanpa dibarengi dengan sumber daya manusia,” imbuh orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini.

Tentunya, ia berharap Pramuka kedepan bisa menciptakan kader-kader anak-anak bangsa berkarakter dan berakhlakul karimah. “Tetap berlandaskan Pancasila. Dengan harapan tata kelola pemerintahan maupun tata kelola kehidupan masyarakat ini akan selaras,” ujarnya.

Pada dasarnya Kang DS Pramuka ingin menciptakan supaya anak-anak bangsa penuh dengan kedisplinan. “Dengan disiplin, maka kita akan paham tentang tugas dan fungsi masing-masing,” ucapnya.

“Saya yakin setiap yang bergabung dengan Pramuka maka itu anak bangsa yang akan sukses di masa yang akan datang,” lanjutnya.

Ditanya adanya rencana penghapusan ekstrakurikuler Pramuka, Bupati Dadang menegaskan bahwa dirinya tidak sependapat dengan adanya rencana penghapusan ekstrakurikuler Pramuka di dalam kurikulum pendidikan di sekolah. Ia menanggapi hal itu setelah Kementerian Pendidikan dikabarkan akan menghapus ekstrakurikuler Pramuka dalam kurikulum di sekolah.

“Kalau kami tidak sependapat dihapus. Ekstrakurikuler, kan sifatnya tidak wajib tetapi memang mengikat tetapi tergantung pada daerah,” katanya.

Kang DS menegaskan kalau Menteri Pendidikan menghapus ekstrakurikuler Pramuka secara resmi dalam Undang-Undang, Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung tetap akan melaksanakan ekstrakurikuler tersebut.

“Ekstrakurikuler Pramuka itu masuk pada kurikulum Dinas Pendidikan sehingga tetap wajib di tingkat lokal dan terutama di Kabupaten Bandung sendiri. Jadi ekstrakurikuler Pramuka di Kabupaten Bandung jalan terus,” jelasnya.

Untuk itu, Kang DS mengatakan dalam pelaksanaan Rakercab bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang berarti.

“Sebaik-baiknya manusia itu bermanfaat untuk orang lain. Enggak mungkin kita bisa bermanfaat untuk orang lain manakala kita sendiri belum siap. Kesiapan itu harus dipupuk sejak dini dengan dasar peningkatan dan sebagainya. Pada akhirnya kehidupan masyarakat ini akan betul-betul bisa tumbuh, berkembang dan tidak keluar dari butir-butir Pancasila,” ungkapnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *